praktikum UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK  

Siti Rahmiyati1, Rindang Yuliani2, Hasrul Satria Nur3 
 1.Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani, Banjarbaru, 70714, Indonesia 
2, 3. Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A.Yani, Banjarbaru, 70714, Indonesia 
 E-mail: aprilis.syuhada@gmail.com 

 Abstrak 

Uji sentivitas antibiotik merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. 

 Abstract 

 Antibiotic sensitivity test.Sentivitas test bacterium is a method for determining the susceptibility of bacteria to antibacterial agents and to determine the pure compounds which possess antibacterial activity . Bacterial sensitivity test method is a method of how to know and get a natural product that has potential as an anti-bacterial material and has the ability to inhibit the growth of or kill bacteria at low concentrations . Sentivitas test bacterium is a method for determining the susceptibility of bacteria to antibacterial agents and to determine the pure compounds which possess antibacterial activity . 
 Keywords: sensitivity, Antibiotic, Kirby-Bauer method 

 1. Pendahuluan 

Uji sentivitas antibiotik merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan yang di untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri.Seorang ilmuan dari perancis yang menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif [1].

 Sensitivitas adalah suatu keadaan dimana mikroba sangat peka terhadap antibiotik atau sensitivitas adalah kepekaan suatu antibiotik yang masih baik untuk memberikan daya hambat terhadap mikroba. Uji sensitivitas terhadap suatu antimikroba untuk dapat menunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas antimikroba akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga pengujian secara mikrobiologis dan biologi dilakukan. Biasanya metode merupakan standar untuk mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas antimikroba [2]. 

 Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan sensitif ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sedangkan resisten adalah suatu keadaan dimana mikroba sudah peka atau sudah kebal terhadap antibiotik. Resisten adalah ketahan suatu mikroorganisme terhadap suatu anti mikroba atau antibiotik tertentu. Resisten dapat berupa resisten alamiah, resisten karena adaya mutasi spontan (resisten kromonal) dan resisten karena terjadinya pemindahan gen yang resisten (resistensi ekstrakrosomal) atau dapat dikatakan bahwa suatu mikroorganisme dapat resisten terhadap obat-obat antimikroba, karena mekanisme genetik atau non-genetik [3]. Penyebab terjadiya resisten terhadap mikroorganisme adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat, misalnya penggunaan dengan dosis yang tidak memadai, pemakaian yang tidak teratur, demikian juga waktu pengobatan yang tidak cukup lama, sehingga untuk mencegah atau memperlambat terjadinya resisten tersebut, maka cara pemakaian antibiotik perlu diperhatikan [4]. 

 2. Metode Penelitian 

 Pertama-tama disiapkan alat dan bahan, kedua diinokulasikan spesimen serum penyakit tifus ke dalam medium transport yaitu Nutrien Broth, kemudian diinkubasi 1 x 24 jam. Penyiapan antimikroba uji, disiapkan alat dan bahan kemudian ditimbang seksama semua semua antibiotik yang diujikan, dilarutkan dalam akuades atau pelarut yang sesuai hingga di peroleh konsentrasi yang diinginkan. Dimasukkan ke dalam masing-masing vial, lalu dimasukkan paper disk. Pengujian sensivitas antimikroba, disiapkan alat dan bahan , dimasukkan 10 ml medium PCA ke dalam Vial, kemudian dimasukkan 1 ose spesimen serum penyakit tifus. Setelah itu dituang pada cawan petri yang steril, dihomogenkan dan dibiarkan setengah memadat. Setelah setengah memadat, kemudian diletakkan piper disk kedalam cawan petri yang sudah dibagi menjadi 5 bagian. Cawan petri diinkubasi dalam incubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC. Langkah terakhir yaitu diamati dan diukur zona hambatan yang terbentuk. 

 3. Hasil dan Pembahasan 

 Metode Uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam. Produk alam tersebut yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan yang di untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Seorang ilmuan dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. 

Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif . Sensitivitas adalah suatu keadaan dimana mikroba sangat peka terhadap antibiotik atau sensitivitas adalah kepekaan suatu antibiotik yang masih baik untuk memberikan daya hambat terhadap mikroba. Uji sensitivitas terhadap suatu antimikroba untuk dapat menunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas antimikroba akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga pengujian secara mikrobiologis dan biologi dilakukan. Biasanya metode merupakan standar untuk mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas antimikroba. Berdasarkan sasaran bakteri, antibiotic di bedakan menjadi:
(1) Antibiotic spectrum sempit (narrow spectrum) yaitu antibiotic yang hanya efektif terhadap mikroba pathogen yang berssifat terbatas. Contohnya:streptomisin,sefalosorin,
(2)Antibiotikspektrum luas (broad spectrum) yaitu antibiotik yang efektif terhadap berbagai macam mikroba pathogen. Contohnya: eritromisin,gentamisin,isoniazid. 

 Mekanisme aksi antibiotic yaitu 
(1) Menghambat pembentukan dinding sel.Contoh: golongan beta laktam (penicillin, ampisillin, karbapenem, metsilin, sefalosporin), 
(2)Mengganggu pembentukan membrane sel.Contoh: polimiksin B,
(3) Menghambat sintesis protein.Contoh:streptomisin,gentamisin, kloramfenikol, 
(4) Menghambat sintesis asam nukleat. Contoh: siprofloksazin, rifampisin, 
(5)Antagonis metabolit. Contoh: isoniazid.

Resistensi sel bakteri ialah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel baketri oleh antimikroba. Secara umum resistensi dibagi dalam 3 kelompok yaitu Resistensi genetic, Resistensi non genetic, dan Resistensi silang. Penyebab mikroorganisme resistensi terhadap antibiotic yaitu 
(1)Pemakaian antibiotic yang tidak tepat, 
(2)Pengobatan yang tidak tuntas atau penghentian antibiotic sebelum bakteri benar-benar mati, (3)Pemakaian dosis obat antibiotic dibawah dosis terapi, dan 
(4)Bakteri bersifat reisiten karna mutasi. 

Penjelasan mengenai terbentuknya resistensi setidak-tidaknya pada bakteri gram negatif ialah bahwa organisme resisten mempunyai gen yang berfungsi melindungi bakteri – bakteri tersebut dari pengaruh bakterisidal satu obat atau antibiotik. Beberapa individu dalam suatu spesies bakteri membawa gen resisten galur-galur yang sensitif terhambat atau mati. Gen resisten ini dapat pula dipindahsebarkan melalui konjugasi, transformasi, atau transduksi dari bakteri lain selama berlangsungnya pengobatan dengan antibiotic. 

 Terbetuknya resistensi dapat dikurangi dengan cara yaitu 
(1)Mencegah pemakaian antibiotik tanpa pembedaan pada kasus kasus yang tidak membutuhkannya, (2)Menghentikan penggunaan antibiotik pada infeksi biasa atau sebagai obat luar, 
(3)Menggunakan antibiotik yang tepat dengan dosis yang tepat agar infeksi cepat sembuh, (4)Menggunakan kombinasi antibiotik yang telah terbukti keefektifannya , 
(5)Menggunakan antibiotik yang lain bila ada tanda-tanda suatu organisme menjadi resisten terhadap antibiotik yang digunakan semula. 

 Ada 2 metode yang bisa digunakan untuk menguji sensitivitas bakteri yaitu 
(1)Metode dilusi (dengan pelarutan).
Melarutkan antibiotik dan bakteri uji dalam media cair. Parameter sensitivitasnya dapat dilihat dari tingkat kejernihan. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur MIC dan MBC. Yaitu Minimum Inhibitory Concentration (kadar minimum antibiotik sebagai bakteriostatik) dan Minimum Bakterisid Consentration (kadar minimum antibiotik sebagai bakterisida), 

(2) Metode difusi (pembesaran) Kirby-Baver. Menggunakan paper disk yang mengandung antibiotik buatan pabrikan ditempelkan pada permukaan kultur media padat. Indikator sensitivitas = pembentukan zona jernih disekitar paper disk.Pour-plate menggunakan paper disk dengan kandungan antibiotik yang dibuat sendiri. Cara uji sama dengan Kirby-Baver. Sumuran dengan membuat lubang kecil pada kultur mabia kemudian mengisinya dengan antibiotik uji. Stafilococcus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat biasanya tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur seperti anggur. Stafilococcus tumbuh dengan cepat pada beberapa tipe media dan dengan aktif melakukan metabolisme, melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan bermaca-macam pigmen dari warna putih hingga kuning gelap. Karena stafilococcus menghasilkan enzim betalaktamase sehingga membuat organisme ini resisten terhadap turunan penisillin. 

Daftar Acuan 

[1]Gupte. 1990. Mikrobiologi Dasar. Binarupa Aksara: Jakarta. 

[2]Pratiwi.2008.Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Jakarta. 

[3]Sutedjo.1996. Mikrobiologi Tanah .Rineka Cipta : Jakarta. 

[4]Fardiaz. 1992.Mikrobiologi pangan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 

[5]Pelczar.1986.Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Universitas Indonesia Press: Jakarta. 

[6]Hadioetomo. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek dan Teknik serta Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 

[7]Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

 [8]Waluyo.2010.PerpajakanIndonesia.Jakarta: SalembaEmpat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum DETEKSI MIKROBIOTA NORMAL

Sediaan eliksir

IDENTIFIKASI MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK