Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Review Jurnal Fitokimia

Review Jurnal Fitokimia Judul jurnal :Pengaruh jenis dan perbandingan pelarut terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri mawar  Jurnal : J. Hort, tahun 2006, volume 16, nomor 4, halaman 356-359  Penulis : Amiarsi, Yulianingsih dan Sabari S.D    I. PENDAHULUAN  1.1 Latar Belakang  Ekstraksi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran beberapa zat menjadi komponen-kom¬ponen yang terpisah. Salah satu metode ekstraksi yaitu ekstraksi solvent (pelarut menguap) yang menggunakan pelarut menguap untuk memisahkan minyak dari jaringan tumbuhan. Prinsip dari ekstraksi ini adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan pelarut organik yang mudah menguap. Berdasarkan hal tersebut, metode ini cocok untuk ekstraksi minyak atsiri mawar. Minyak atsiri yang ber¬asal dari mawar banyak digunakan untuk parfum kualitas tinggi dan industri kosmetika. Concrete (hasil ekstraksi bunga menggunakan pelarut) digunakan sebagai bahan baku parfum. Concrete nilai penjualann

Termodinamika

TERMODINAMIKA  Termodinamika berkaitan dengan hubungan kuantitatif antara panas dan bentuk lain dari bentuk energi, termasuk mekanik, kimia, elektrik, dan energi radiasi. Suatu benda dikatakan memiliki energi kinetik dikarenakan gerakannya atau gerakan dari bagian-bagian nya,seprti molekul, atom dan elektron, serta memiliki energi potensial disebabkan oleh posisinya atau konfigurasi dari bagian-bagiannya. Tidak mungkin untuk mengetahui harga mutlak energi suatu sistem, lebih tepat dikatakan mencatat perubahan energi yang terjadi saat suatu sistem mengalami perubahan.  HUKUM I TERMODINAMIKA  Hukum pertama adalah suatu pernyataan dari kekekalan energi.Dinyatakan bahwa, walaupun energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, namun tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Dengan kata lain, total energi dari suatu sistem dan lingkungan sekitarnya (dinyatakan sebagai sistem terisolasi) adalah tetap dalam proses. Pernyataan ini berdasarkan kenyataan bahwa berbagai bentuk

Metabolisme Obat

Metabolisme Obat    Metabolisme merupakan perubahan secara biokimiawi/ kimiawi yang dilakukan oleh tubuh terhadap senyawa endogen. Metabolisme obat sering juga disebut dengan biotransformasi. Namun, keduanya juga sering dibedakan. Karena biotransformasi diartikan sebagai perubahan secara biokimiawi/ kimiawi yang dilakukan oleh tubuh terhadap senyawa eksogen (xenobiotika) (Nugroho, 2012). Metabolisme mempunyai tiga tujuan utama yaitu sebagai berikut:  1. Menyediakan energi bagi fungsi tubuh dan pemeliharaan  2. Memecah senyawa yang tercerna, misalnya katabolisme menjadi senyawa yang lebih sederhana dan biosintesis molekul yang lebih kompleks, misalnya anabolisme (biasanya membutuhkan energi) 3. Mengubah senyawa asing (obat) menjadi lebih polar, larut air dan terionisasi sehingga lebih mudah diekskresi  (Nugroho, 2012).   Metabolisme obat mempunyai efek penting yaitu sebagai berikut:  1. Obat menjadi lebih hidrofilik, hal ini mempercepat ekskresinya melalui ginjal. Kare

IDENTIFIKASI MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK

 UJI PENDAHULUAN, MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK AKAR SALUANG BELUM ( Luvunga crassifolia (Blume) kurz)  I. LATAR BELAKANG  Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan. Diantara jenis-jenis tumbuhan tersebut ada tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat. Orang-orang dulu meyakini bahwa tumbuhan tersebut memiliki khasiat obat karena penyakit dan naluri untuk mempertahankan hidup. Walaupun dalam bentuk yang sederhana, namun khasiatnya tidak diragukan lagi (Agromedia, 2008). Identifikasi secara makroskopis maupun mikroskopis dan komposisi sediaan simplisia penting untuk dilakukan. Berdasarkan hal itu, kita dituntut untuk dapat mengenali bentuk morfologi ataupun anatomi serta kandungan kimia dari suatu simplisia. Hal itu disebabkan karena dengan diketahuinya kandungan simplisia, sehingga dapat dianalisis kandungan zat serta dapat mempelajari kemampuan efek terapi dari kandungan simplisia (Gunawan & Mulyadi, 2004).  Tumbuhan yang akan dil

fraksinasi

FRAKSINASI BAHAN ALAM AKAR SALUANG BELUM (Luvunga crassifolia (Blume) kurz) LATAR BELAKANG  Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi. Hingga saat ini tercatat 7000 spesies tanaman telah diketahui khasiatnya namun kurang dari 300 tanaman yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi secara reguler. WHO pada tahun 2008 mencatat bahwa 68 % penduduk dunia masih menggantungkan sistem pengobatan tradisional yang mayoritas melibatkan tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit dan lebih dari 80 % penduduk dunia menggunakan obat herbal untuk mendukung kesehatan mereka. Tindakan untuk mendukung hal tersebut maka dilakukan pengembangan obat tradisional melalui penelitian-penelitian ilmiah terbaru dan diproduksi secara modern agar bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Proses saintifikasi tersebut sangat penting agar penggunaan obat tradisional tidak b

ekstraksi

EKSTRAKSI SAMPEL TUMBUHAN SALUANG BELUM (Luvunga crassifolia (Blume) kurz)  LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan. Diantara jenis-jenis tumbuhan tersebut ada tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat. Orang-orang dulu meyakini bahwa tumbuhan tersebut memiliki khasiat obat karena penyakit dan naluri untuk mempertahankan hidup. Walaupun dalam bentuk yang sederhana, namun khasiatnya tidak diragukan lagi (Agromedia, 2008). Metode pemisahan merupakan aspek penting karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Proses pemisahan bahan alam digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam kead