Review Jurnal botani farmasi

TUGAS BOTANI FARMASI

Alteration Of The Glutathione Redox State Improve Apical Meristem Strructure and Somatic Embryo Quality In White Spruce (Picea glauca)

 I. PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Berdasarkan hipotesis Belmonte et al yang telah dilakukan sebelumnya bahwa embriogenesis somatik cemara putih (Picea glauca) bisa dioptimalkan melalui reaksi reduksi oksidasi glutathione. Peningkatan jumlah embrio dan kualitasnya dapat diamati melalui reaksi reduksi glutathione (GSH) yang memperlihatkan proliferasi sel dan pembentukan embrio yang belum matang. Kemudian dilanjutkan dengan reaksi oksidatif glutathione (GSSG) yang memperlihatkan perkembangan atau pematangan embrio. Untuk menguji hipotesis ini dan untuk menyelidiki peran dari pasangan reaksi reduksi oksidasi glutathione selama embriogenesis sehingga percobaan ini dilakukan. 

 1.2 Rumusan Masalah 

a. Bagaimana pengaruh reaksi reduksi oksidasi glutathione terhadap peningkatan struktur meristem apikal dan kualitas embrio somatik tanaman cemara putih (Picea glauca)? 

1.3 Tujuan 

a. Mengetahui pengaruh reaksi reduksi oksidasi glutathione terhadap peningkatan struktur meristem apikal dan kualitas embrio somatik tanaman cemara putih (Picea glauca) 

 II. METODE PENELITIAN 

2.1 Bahan 

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu air suling, benih tanaman cemara putih (Picea glauca), buffer fosfat, etanol, glutaraldehyde paraformaldehyde, GSH (GSSG), methyl cellosolve, paraffin dan xylene. 

2.2 Alat 

 Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat penyaring, media induksi ½ LV dan rotator 2.3 Cara Kerja 

2.3.1 Preparasi sampel 

Biji yang belum matang disterilisasi dalam 20 % pemutih merk Javex selama 20 menit dibilas dengan air suling diambil jaringan embrionik dan ditempatkan pada media induksi ½ LV disimpan di tempat gelap dengan suhu 26oC selama 4-6 minggu disubkultur setiap 7 hari dengan media yang baru disebarkan 100 mg jaringan embrionik ke dalam media yang mengandung 0,1 mM GSH selama 3,7,14 atau 30 hari dipindahkan ke media yang mengandung 1,0 mM GSSG dibagi embrio maturasi ke dalam 2 kelompok (A dan B) dan diuji efek eksogen 

 2.3.2 Pengukuran Glutathione dan Aktivitas Reduktase Glutathione Jaringan embrionik disimpan selama 10, 20, 30 dan 40 hari diukur glutathione dan aktivitas reduktase glutathione 

2.3.3 Pemeriksaan mikroskop Sampel ditambahkan 2,5% glutaraldehyde dan 1.6% paraformaldehyde dan buffer fosfat 0,05 M pH 6,9 ditambahkan methyl cellosolve dan etanol 

2.3.4 Hibridisasi in situ RNA Jaringan embrionik difiksasi dengan 4% paraformaldehyde pH 7,4 dan disaring selama 15 menit diinkubasi pada rotator selama 3 jam pada suhu kamar sampel dicampurkan dengan beberapa konsentrasi alkohol selama 45 menit pada suhu 42oC ditingkatkan konsentrasi xylene pada suhu kamar dan diinkubasi selama semalam pada suhu 42oC dalam xylene dan beberapa pellet paraffin jaringan diinkubasi pada suhu 60oC dihibridisasi 

2.3.5 Analisa Statistik 

Data hasil pengamatan diuji dengan Tukey’s Post-Hoc 

 III. Hasil dan Pembahasan 

Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui bahwa penelitian ini jelas menunjukkan bahwa manipulasi reaksi reduksi oksidasi glutathion tanaman spruce selama embriogenesis memiliki efek pada perkembangan embrio dan kualitas embrio tersebut. GSH memperlihatkan proliferasi sel dan pembentukan embrio yang belum matang. Kemudian dilanjutkan dengan reaksi oksidatif glutathione (GSSG) yang memperlihatkan perkembangan atau pematangan embrio. Peningkatan kualitas embrio harus berkolerasi dengan shoot apical meristem (SAM). SAM yaitu meristem primer yang dibentuk oleh sel-sel yang berkembang langsung dari dari sel embrionik. Namun, selain peningkatan SAM juga diperlukan penghambatan produksi etilen pada daerah oksidatif untuk identifikasi steam cell dari sel meristem.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum DETEKSI MIKROBIOTA NORMAL

Sediaan eliksir

IDENTIFIKASI MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK