Gangguan Tiroid dan Keseimbangan Asam Basa

Gangguan Tiroid 

1. Sebutkan tes-tes yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit tiroid! 

Jawab: Tes yang digunakan yaitu sebagai berikut: 
a. Ambilan RAI Hipertiroidisme : Meningkat Hipotiroidisme : Menurun 
b. Tiroksin serum Hipertiroidisme : Meningkat Hipotiroidisme : Menurun 
c. Tiroksin bebas Hipertiroidisme : Meningkat Hipotiroidisme : Menurun 
d. Serum TSH Hipertiroidisme : Menurun Hipotiroidisme : Meningkat 

2. Jelaskan tatalaksana terapi hipertiroidisme dan hipotiroidisme! 

Jawab: Tatalaksana hipertiroidisme yaitu untuk menghambat efek merugikan hormon tiroid dan menghentikan hipersekresinya maka digunakan terapi ablatif menggunakan RAI (RadioActive Iodine), operasi tiroidektomi subtotal, atau pengobatan dalam waktu lama menggunakan propiltiourasil (menghambat sintesis tiroksin), beta bloker seperti propanolol untuk menurunkan aktivasi simpatis sehingga mengurangi gejala kecemasan, takikardi dan keringat berlebihan. Sedangkan tatalaksana terapi hipotiroidisme yaitu tujuan pengobatannya untuk meringankan keluhan dan gejala, menormalkan metabolisme, menormalkan TSH, membuat T3 dan T4 normal, menghindarkan komplikasi dan resiko. Jika semakin parah hipotiroidisme maka semakin rendah dosis awal dan juga untuk pasien geriatrik dengan angina pektoris CHF, gangguan irama dosis yang digunakan harus diperhatikan. Dilakukan penggantian kekurangan produksi hormon tiroid endogen pasien, dimana indikator kecukupan optimal sel adalah kadar TSH normal. Dosis supresi tidak dianjurkan karena ada resiko gangguan jantung dan densitas mineral. Untuk terapi hipotiroidisme dapat digunakan T4, T3 maupun pulvus tiroid. Namun, pulvus jarang digunakan karena efeknya sulit diramalkan. T3 tidak dapat digunakan sebagai substitusi karena waktu paruhnya pendek sehingga perlu diberika beberapa kali sehari. Obat oral yang paling disarankan yaitu T4. Kombinasi T4 dan T3 dapat memperbaiki faal neuropsikologis. Tiroksin tidak dianjurkan untuk diminum pagi hari dalam keadaan perut kosong. 

 Keseimbangan Asam Basa 

1. pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19 (Asidosis metabolik tidak terkompensasi) 

2. pH 7.55, PCO2 20, HCO3 22 (Alkalosis respiratorik tidak terkompensasi) 

3. pH 7.55, PCO2 37, HCO3 30 (Alkalosis metabolik tidak terkompensasi) 

4. pH 7.49, PCO2 35, HCO3 29 (Alkalosis metabolik tidak terkompensasi) 

5. pH 7.30, PCO2 50, HCO3 29 (Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian) 

6. pH 7.43, PCO2 53, HCO3 30 (Alkalosis metabolik terkompensasi) 

7. pH 7.44, PCO2 38, HCO3 26 (Normal) 

8. pH 7.43, PCO2 32, HCO3 20 (Alkalosis respiratorik terkompensasi) 

9. Sebutkan empat sistem bufer darah utama. Mana yang intrasel dan mana yang ekstrasel? 

Jawab: 
a. Asam karbonat: Bikarbonat ® sistem dapar di cairan ekstrasel untuk asam non-karbonat 
 b. Protein ® sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel 
c. Hemoglobin ® sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat 
 d. Phosphat ® sistem dapar di ginjal dan cairan intrasel 

 10. Sebutkan dua fungsi ginjal dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa! 

Jawab: Meregulasi keseimbangan ion H+ sehingga dapat menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+ secara lambat dan dapat berfungsi sebagai sistem dapar fosfat dan ammonia. Sekresi H+ ke dalam filtrat dan reabsorpsi HCO3- ke cairan ekstrasel menyebabkan pH ekstrasel meningkat, HCO3- di dalam filtrat diabsorbsi , laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan pH cairan tubuh atau peningkatan kadar aldosteron, sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5 

 11. Apa peranan paru dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa? 

Jawab: Berespons secara cepat terhadap perubahan kadar H+ dalam darah dan mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Jika kadar CO2 meningkat maka pH menurun dan jika kadar CO2 menurun maka pH meningkat. Kadar CO2 dan pH merangsang kemoreseptor yang kemudian akan mempengaruhi pusat pernapasan. Hipoventilasi meningkatkan kadar CO2 dalam darah dan hiperventilasi menurunkan kadar CO2 dalam darah 

 12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipoventilasi dan hiperventilasi! 

Jawab: Hipoventilasi merupakan kondisi dimana meningkatnya kadar CO2 dalam darah dan hiperventilasi merupakan kondisi dimana menurunnya kadar CO2 dalam darah 

13. Bila terjadi asidosis respiratorik, ginjal mengompensasi dengan meningkatkan ekskresi CO2 dan menahan HCO3- 

14. Bila terjadi alkalosis respiratorik, ginjal mengompensasi dengan menurunkan ekskresi CO2 dan meningkatkan ekskresi HCO3- 

15. Bila terjadi asidosis metabolik, paru mampu mengompensasi melalui kombinasi mekanisme respiratorik dan ginjal, ion hidrogen berinteraksi dengan ion bikarbonat membentuk molekul CO2 yang dieliminasi di paru, sementara itu ginjal mengupayakan ekskresi ion hidrogen ke urin dan memproduksi ion bikarbonat yang dilepaskan ke cairan ekstrasel. 

16. Bila terjadi alkalosis metabolik, paru mampu mengompensasi sebagian melalui penurunan ventilasi (hipoventilasi) sehingga PCO2 meningkat dalam arteri dan meningkatnya konsentrasi HCO3- dalam urin

Komentar

  1. Harrah's Las Vegas Casino & Hotel - MapyRO
    › harrahs-las-vegas › harrahs-las-vegas Harrah's Las Vegas 김해 출장마사지 Casino 과천 출장샵 & 성남 출장안마 Hotel is located in Las Vegas Strip, near the airport. The hotel offers a 포항 출장안마 flat screen TV, and 목포 출장샵 a refrigerator. Nearby restaurants are

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum DETEKSI MIKROBIOTA NORMAL

Sediaan eliksir

IDENTIFIKASI MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK